Jumat, 27 April 2012

Keajaiban Sepupu-Sepupu Gue

0 komentar
Inilah sepupu-sepupu gue yang kadang bikin gue mikir, sebenernya Mama mereka ngidam apa ya pas hamil?. ko bisa menghasilkan produk yang seperti ini?. Menurut gue, tingkah mereka itu sepertinya diluar nalar gue. penuh intrik dan keajaiban (Alay).

Ini sepupu pertama gue, namanya Alya. Sepertinya cuma dia yang paling bener diantara sepupu-sepupu gue yang lain. Kenapa? Karena dia sering nangis kalau engga bisa ngerjain PRnya (itu normal engga sih sebenernya?) tapi kenapa disini dia pake pakaian lebih emak-emak dari gue???



Ini sepupu kedua gue, namanya Asrol, Yack bener, asrol ini cowok tulen tapi saya juga heran kenapa difoto ini dia pake kerudung? sepertinya dia salah pergaulan.



Ini sepupu gue yang terakhir untuk sat ini, namanya Aulia. Dia ini Adeknya Alya. Diliat-liat sepertinya dia Cibby sejati.





Kolaborasi yang pas untuk makan bersama seandainya sandal itu tidak ada. Heran gue, yang mana ini yang bawa sandal itu? padahal keadaan sudah gue kondisikan senormal mungkin lo, tapi masih ada aja yang engga normal dari merka bertiga. But, karena mereka hidup gue jadi lebih berwarna,,,
Continue reading →

Ini Asrol Gue

0 komentar

Sepertinya Asrol (sepupu gue) ini punya bakat jadi pembalap atau jadi musisi. Helm sama gitarnya hasil ngerompok punya tetangga yang lagi main kerumah gue. Gue jadi Kasian banget liat ayam dibelakang sempoyongan gara-gara denger genjrengan gitarya. Gue berdoa, semoga ayam itu tidak mati,,,Amin.
Continue reading →

Masih pengen kesemeru?

0 komentar
semalem tiba-tiba temen sms ngajakin naik gunung. pertanyaan dia terdengar aneh ditelinga gue,
"Masih pengen kesemeru?"
 gilak, itu gunung masih impian gue selama ini. Iyaaa,,,impian gue, gue sempet dua kali kesana tapi engga pernah bisa muncak, ada ajah halangannya. sekarang ada yang ngajakin lagi? gue harap kali ini engga ada yang menghalangi lagi.

gue masih inget banget saat pertama gue kesana, sasaran gue waktu itu cuma Ranu Kumbolo. angin yang seger, engga ada polusi, engga ada kemacetan juga, haya yang dingin, hamparan rumput luas, semuanya terasa menenangkan. Gue bahkan tertidur saat ngeliatin Oro-Oro Ombo yang sangat luas disana.
Rasanya tiba-tiba kangen tempat itu,,,

Keindahannya seperti sebanding dengan kesakitan gue karena menahan hasrat ingin boker dipagi hari.Iyaaa,, gue engga bisa gitu aja boker sembarangan, meski dipaksain jongkok sekalipun engga akan bisa bikin gue trus lancar BAB. Akhirnya selama tiga hari disana, gue harus rela bawa sampah diperut gue kemana-mana.

Temen gue pernah bilang ke gue,
"Elu, kalo belum boker disini tastenya belum dapet"
"Trus gimana dong? harus gue paksain keluar gitu?"
"Engga sih, cuman kayaknya elu kurang menikmati disini?"
"Hah? Masak? emang harus gitu diukur dari bisa engganya boker disini"
"Ya harus dong, elu kalo mudik bisa engga boker dirumah?"
"Ya bisalah"
"Berarti kamu menikmati kan?"
"Pastinya, rumah gue ini"
"Nah itu dia, lu engga bisa nganggep hutan ini seperti rumah kamu"
"Iyalah, emangnya gue tarzan"
"Hehehe"
"Komplak" gue lempar temen gue pake wajan.

Saat kedua kalinya gue kesana. Engga ada masalah lagi dengan masalah menabung dipagi hari, kebetulan waktu itu lagi musim hujan dan gue pun kehujanan pas berangkatnya, jadilah satu rombongan yang berjumlah 37 orang itu didominasi oleh orang-orang yang mengalami diiare dipagi harinya. Dan itu juga menyerang gue.

Setelah itu temen gue engga lagi bilang kalau gue engga betah disana. tapi sebagai gantinya dia bilang gue engga menghayati keindahanalam disana karena belum mandi di Ranu Kumbolo itu.
"Elu mandi engga tadi pagi?"
"Engga"
"Wah kamu ini, kemana-mana engga pernah menikmati keindahan alamnya"
"Loh, gue nikmatin ko"
"La itu buktinya, kamu engga mandi"
terang aja gue engga bakalan mandi. Siang hari aja disana rasanya masih dingin banget apalagi di pagi buta yang penuh kabut. Gue lalu ngejawab ketemen gue,
"Gue sebenernya bukan engga menikmati"
"Cuma gue takut aja kalau kalian tergila-gila sama gue, gue engga mandi aja kaian terpesona banget, apalagi mandi"
karena jawaban itu, gue disiram pake air kobokan sama temen gue.

Setidaknya karena sms itu, gue jadi lebih semangat ngerjain skripsi (Engga nyambung).
Continue reading →

TELEVISI MINIM PEMBELAJARAN

0 komentar
                 Televisi adalah media massa yang jangkauannya sangat luas, Dijaman modern ini siapa sih yang tidak punya TV? Hampir semua orang memilikinya, bahkan dipelosok desa sekalipun. Melalui program – program yang ditayangkan televisi menyajikan banyak fungsi; sebagai media penyampaian informasi, hiburan, pendidikan, dan lain-lain. Fungsi itulah yang diharapkan dapat berimbang, selain menghibur program yang ditayangkan juga diharapkan mengandung edukasi atau pendidikan yang bisa diambil manfaatnya oleh masyarakat.
            Selain menjalankan fungsinya, televise juga melihat peluang pasar yang ada dimasyarakat karena peluang pasar berbanding lurus dengan kelangsungan program itu sendiri. Sehingga Program televisi yang ditayangkan berlomba-lomba menarik perhatian masyarakat, karena semakin banyak yang menonton acaranya maka rating yang diperoleh semakin tinggi. Rating tinggi berarti keuntungan yang diperoleh oleh televise tersebut juga tinggi. Trus bagaimana kalau televise hanya mementingkan rating?
            Nah mungkin itu yang terjadi sekarang, kenapa? Karena yang terjadi program TV sekarang ini tak lagi menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Harapan masyarakat bahwa TV dapat menjadi media hiburan sekaligus media edukasi semakin sulit didapatkan. Televisi hanya berlomba-lomba mendapatkan rating tertinggi, seperti saat ini ketika boy band dan girl band sedang disukai masyarakat, hampir seluruh acara music menayangkan itu bahkan acara music semakin bertambah, mulai dari pagi sampai malam hari ada saja acara music yang ditayangkan, tak ketinggalan produser yang sangat sadar dengan peluang pasar ini menyegerakan diri untuk bikin acara kompetisi boy band dan girl band (mungkin sebentar lagi banyak televise yang akan memprogramkan acara yang sama).
            Lalu pembelajaran seperti apakah yang akan diterima oleh masyarakat? apakah menjadi terkenal itu gampang? atau asal tampang oke, terkenal dan kaya dapat cepat didapat?. Bukankah hal seperti itu hanya menjual mimpi? Mungkin sebentar lagi anak-anak kecil tak lagi memimpikan “ kalo dah gede aku pengen jadi dokter, biar bisa nyembuhin orang sakit” dimasa depannya tapi berganti menjadi “kalau sudah gede ntar aku pengen jadi artis, biar cepet kaya”.
            Contoh lain, sebut saja sinetron. Hampir seluruh stasion televise memprogramkan acara ini. Parahnya, ceritanyapun kompakan karena hamper seluruhnya sama_memperebutkan harta, entah itu harta orang tua, harta mertua, bahkan harta orang lain yang tidak punya hubungan keluarga sedikitpun. Menghibur sih mungkin iya, (meski menurut saya pribadi sinetron malah bikin stress) tapi edukasinya dibagian mana? makna apa yang sebenarnya ingin disampaikan kepada masyarakat? Apakah “lebih baik ambil harta orang lain daripada kerja sendiri” ?.
            Selain itu sebenarnya masih banyak contoh-contoh program televisi yang  minim sekali dengan pembelajaran terhadap masyarakat. Tapi kesuksesan acara-acara tersebut juga tergantung dengan masyarakat, peran serta masyarakat terhadap kualitas program yang ditayangkan sangat besar, apakah tanyangannya sangat manfaat atau hanya menyajikan hiburan semata. Siapkah kita untuk memilah dan memilih program televise yang bermanfaat untuk kita tonton?
Continue reading →
Kamis, 26 April 2012

BACKPACKER

0 komentar


            Banyak dari kita yang sudah tidak asing dengan kata ini. Bepergian dengan tas punggung, penampilan “gembel”, naik transportasi umum, dan menginap diwarga setempat sering kali menjadi rujukan kata backpacker. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, tapi apa sih sebenarnya arti backpacker itu?
            Backpacker merupakan derifasi dari kata backpack, sebagai kata benda  berarti ransel, sebagai kata kerja backpack diartikan sebagai bepergian atau secara bebas bisa kita artikan sebagai bepergian dengan menggunakan ransel.
           Backpaker awalnya diartikan sebagai naik gunung atau perjalanan kealam bebas dengan menggunakan ransel. Lama kelamaan arti kata backpacker meluas, perjalanan yang dilakukan tidak hanya naik gunung atau alam bebas tetapi juga bisa perjalan jauh baik keluar kota maupun keluar negeri.
Text Box: Seorang backpacker harus berani tampil sesimple mungkin.Dalam kamus  *artsons.wordpress.com*,backpacker adalah melakukan perjalanan jauh dari satu kota ke kota lain bisa dinegara sendiri atau ke kota di negara lain dengan biaya yang ditekan seirit mungkin. Barang yang dibawa mengunakan ransel yang digendong di punggung. Perjalanan dilakukan dengan berbagai model transportasi seperti pesawat udara, kereta ataupun bus bahkan sepeda motor. Semua rencana itu disusun sebelumnya dengan banyak mengali data serta survey yang mendalam.
Dari pengertian terebut, backpacker memiliki tiga tipe, yaitu;
Ø  Advance
Rela hidup susah demi menekan biasa, seperti tidur dirumah penduduk setempat atau kereta api dan bekerja didaerah yang dikunjungi tidak takut untuk dilakukan oleh backpacker tipe ini.
Ø  Medium skills
Tipe ini berani bikin rencana sendiri dan juga pergi. Tapi lebih memilih tempat wisata dan penginapannya dikota besar atau daerah yang mudah dikunjungi.
Ø  Dummies
Tipe ini berarti berani melakukan perjalanan ramai-ramai tanpa agen dan keluarga, biasanya dilakukan bersama dengan teman-teman.
            Dalam perkembangannya pun, backpacker memiliki beberapa jenis. Diantaranya; 
  • Flaspacker
Flashpaker adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada backpacker makmur. Jenis backpacker ini memilih kemewahan dalam perjalanan mereka. Seperti penginapan yang mewah dan makanan mewah.
  • Gap-Packer
Istilah ini merujuk pada orang-orang yang melakukan perjalanan kebeberapa Negara dalam waktu yang relative singkat, Pada jeda waktu sekolah dan universitas atau universitas dan pekerjaan pertama.
  • Megaloping
Megaloping merujuk pada orang-orang yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum.
Meskipun dalam perkembangannya pengertian backpacker bisa meluas. Backpacker tetap berfilosopi; biaya minim tapi menjangkau tempat wisata sebanyak mungkin, enggak ribet, dan tahu lebih banyak tempat yang tidak biasa dikunjungi oleh wisatawan pada umumnya.
Karena filosofi yang dijunjung oleh para backpacker (Ciyehh bahasanya, kayak pembukaan UUD 45, hihihi), backpacker memiliki banyak keuntungan. Diantaranya;
·         Bisa Nabung
Karena biaya lebih murah, kita bisa menyisakan biaya liburan untuk ditabung.
·         Lebih berani
Seorang backpacker terlatih untuk menghadapi banyak hal sendirian.
·         Menjelajahi banyak tempat baru
Tujuan utama seorang backpacker adalah untuk mengeksplorasi tempat-tempat unik, sehingga banyak tempat baru yang kita jelajahi.
·         Punya banyak teman
Seorang backpacker terlatih untuk memperluas jaringan sosial (meskipun tetap, tujuannya untuk menghemat biaya…. ^_^ ).
Continue reading →
Minggu, 08 April 2012

I LOve Air Putih So Much

0 komentar
Gue sebenernya manusia normal, bukan alien dari mars, ato makhluk jadi-jadian dari bulan yang terdampar di bumi. GUE ASLI NORMAL (Maksa). Gue Cuma sedikit bego plus norak saja (sedikit???), tapi gue ga pake celana buat topi lo ya, ato kemana mana pake celana komprang warna warni.

Gue asli kolot, gue cuma mahasiswi berparas cantik (Kalo perempuan di seluruh dunia mati kena tetanus) yang tongkrongannya di kali pinggiran kota Malang, lengkap dengan perahu yang cara ngayuhnya aja gue ga bisa. Kekolotan gue jadi berlapis-lapis saat gue ga suka diajak jalan ke mall atau pusat keramaian yang agak megah dikit, gue kayaknya lebih suka mengarungi laut mati dari pada berada ditengah hiruk pikuk sabung ayam di mall (Emang ada?)

Jadi kalo gue dapet pertanyaan dari temen gue, “Ok, weekend ini kita ke pantai atau ke gunung??” gue pasti dengan sangat ikhlas dan semangat 45 berteriak “Dua-duanya” tapi coba ditanyain “Weekend ini kita ke kuburan ato mall??” gue juga dengan semangat bakalan ngejawab “Ke Jupiter, cari kepiting yang jalannya loncat-loncat”. Maka temen-temen gue ddngan sangat bangga nimpuk gue dengan sepatu dan barang bekas terdekat. Huuuuuhhhhhhhhh

Ok, balik lagi ke topik. Ke kolotan gue bukan cuma masalah tongkrongan, makanan dan minuman pun ga bisa dengan mulus masuk keperut gue kalo udah aneh dikit.
Seperti saat gue nongkrong sama temen-temen, semuanya pesen dengan menu standart internasional dunia bebek pincang. Tapi gue, dengan sangat culun membaca menu dengan seksama berjam-jam dan saat temen gue nanya;
May, minum apa??”
Sebentar, gue mikir dulu” gue membaca menu dengan seksama seperti bocah lima taun yang baru diajarin huruf hijaiyah.
Seperempat jam kemudian temen gue nanya lagi, “Jadi mau pesen apa?”
Bentar, gue belum nemu minuman yang pas” Gue masih baca menu dengan seksama
Setengah jam berlalu akhirnya temen gue nanya lagi, “Lama banget, udah siap pesen? Minuman apa?”
Ada air putih ga sih??aq pesennya air putih ajah” Gue nyengir kayak pocong ompong, temen gue langsung berubah wujud jadi Hulk.
Yah, bagi gue itu cuma sedikit (sedikit lagi??) kenorakan gue dalam milih minuman. Bukan hal pertama yang gue alamin sebenernya, seperti saat gue di bali pada libur lebaran, agustus 2011 lalu.
Gue sama temen-temen lagi makan di KFC di pusat perbelanjaan disana, gue sebenernya sudah menolak mentah-mentah proposal yang mereka ajukan untuk makan di KFC, alasannya gue ga mau KETEMU soft drink apalagi makan makanan planet, tau sendiri tempat makan seperti itu selalu identik dengan soft drink, gue benci soft drink rasanya kayak nyiramin tenggorokan gue dengan pipisnya kambing hamil, ato kalo ga seperti disiram bensin campur madu hangat. Tapi berhubung mereka ngancam dengan sadis ke gue menggunakan kalimat yang tidak begitu indah “MAU MAKAN JAM 1 DINI HARI NTAR?MAU TEWAS KELAPARAN SEBELUM SAMPE RUMAH?”, gue pasrah tanpa penolakan apapun. Soalnya kalo gue tetep kekeh juga mau makan di penginapan, gue ga hanya bakalan ngadepin protes mereka tapi juga protes cacing kremi di perut gue.

Mendapat hidangan soft drink gue pasti bakalan panik, gue berharap makan tanpa keselek ato apapun yang mengharuskan gue buat minum. Gue makan dengan pelan-pelan, tugas mulia berjalan tanpa hambatan. Sampe akhirnya disuapan terakhir, gue berasa nelen beras campur agar-agar. Gue lebih panik (lagi), sibuk mencari air putih, ga ada seorangpun yang membawanya, sedangkan persedian gue, gue tinggalin dipenginapan. Gue harus menahan diri agar tidak cekukan, agar campur balok ditenggorokan gue juga semakin menyesakkan, gue berkaca-kaca, “Pulang yuuukkk”. Gue meringis, setelah merayu kanan kiri pake mantra “Datang dan pergi ga ada yang antar jemput” akhirnya mereka mau juga diajak pulang.

Gue baru terselamatkan setelah sampe dipenginapan. Gue minum air putih serakus rakusnya, untung ga sampe menghabiskan satu galon tapi cuma setangah saja. Bukan, bukan setengah galon tapi setengah botol.

Anehnya, semua teori pemotongan sapitagoras (teori apa ini?) itu tidak berlaku saat gue ke Tuban januari lalu. Gue bisa minum tuak yang baru diambil dipohonnya dengan sukses, bahkan ayam tetanggapun ga mati waktu itu, padahal gue udah kawatir banget.

Jadi ceritanya, gue sama temen-temen dari club fotografi dikampus pergi k Tuban buat bersilaturrahmi dengan keluarga temen yang disana. Sebelum berangkat temen-temen emang pada niat kalo ke Tuban harus nyobain tuak sama leggen (minuman dari siwalan), kalo gue sih ga punya niat buat incip-incip ala Benu Belu pada minuman yang ga jelas bentuknya seperti apa (bukannya minuman itu bentuknya cair?ato udah ganti?).Tapi ngeliat ekspresi mereka yang lucu-lucu saat minum, akhirnya gue ikutan nyobain, ga tanggung-tanggung sorenya gue minum leggennya juga. Untungnya, ga ada paus yang terdampar karena itu (Heh?).
Continue reading →
Kamis, 29 Maret 2012

Sekelumit tentang rumah ke dua

0 komentar
Ga kerasa sudah tiga tahun gue berada dimalang, sudah tiga kali pula gue pindah kosan. lu tau kenapa sebabnya? Ok, lu pasti ga tau. Alasannya sih simple, karena gue ga ngerasa nyaman ditempat gue yang sebelumnya. Kos pertama gue berjarak sekitar tiga ratus meter dari kampus gue, tempat yang sangat nyaman untuk beribadah karena didepannya berdiri kokoh sebuah mesjid yang juga jadi alarm gratis gue saat subuh tiba, tapi jangan ditanya berapa kali gue kesana, palingan juga bisa dihitung dengan jari gue dengan khusuk bersembunyi dari keramain di mesjid ini, itupun pas bulan ramadhan, artinya gue kesana cuma pas shalat taraweh dan subuh doang. Akhirnya ditempat ini gue cuma bisa bertahan tiga bulan, tempat kos yang serumah dengan pemilik kos menjadi alasan keidak betahan gue, apalagi jam malam ditempat ini cuma sampai jam 9, alhasil tiga bulan pertama gue lalui masa kuliah gue dengan sangat membosankan dimalam hari. FYI gue penderita insomnia akut pada masa itu, bawaan dari SMA. Protes dari pemilik kosan  ga gue dengerin, saat gue menggendong ransel kecil gue keluar kos "gue harus segera pindah"gue pikir. Lagi pula ke dua temen gue sejak SMA juga pindah, waktu itu gue mikir kalo hidup gue bakal kurang menyenangkan tanpa mereka, hanya mereka temen gue waktu itu.

Awal-awal masa pindah terasa sangat menyenangkan, kosan ini memberikan jawaban atas kebutuhan-kebutuhan gue. Tempatnya nyaman, bersih, fasilitas lumayan, tidak ada jam malam, kamar bisa sendirian, ada perpustakaannya lagi. Sempurna, apa coba yang kurang dari kosan baru gue ini???. Tapi kita tau didunia ini ga ada yang sempurna (tiba-tiba gue menjelma menjadi alien super bijak gitu). Perlahan-lahan suasana kosan gue mulai tidak menyenangkan, hidup serumah dengan orang dari berbagai daerah dan berbagai watak sering menimbulkan banyak kesalah pahaman dan perselisihan diantara kami. Menyebalkan memang, harusnya gue meikmati tempat yang seperti surga buat gue ini, tapi tidak. Ketidak akuran antar member kosan membuat suasana tidak nyaman.Salah seorang temen gue mulai berulah, pandai banget dia memainkan kami orang satu rumah plus pemilik kos dengan wajah "Manisnya", Kasarannya ada pengadu domba dirumah itu. Semua penghuni kos pasti tau kelemahan masing-masing, dan dia menggunakannnya dengan pandai. Akhirnya kejadian itu terjadi, kejadian yang kadang bikin gue nyesel sampe sekarang..

Pagi itu gue pulang jam 5 pagi, rasa penat karena sehari semalem mengikuti musyawarah tahunan sebuah club fotografi dikampus gue, menjadikan gue sangat merindukan kasur dan guling gue. Bayangan bahwa gue bakalan tidur nyenyak sempat bersinggah diotakku. Sesampainya dikos, temen-temen gue yang lain sudah beraktifitas pagi. Gue sapa mereka dengan senyum termanis gue. Dia sedang nyapu, sambil mendengarkan musikdari telivisi diruang tengah. Gue minta ijin untuk mengecilkan volume televisi,
Gue: Mbak, saya kecilin ya volumenya.
Dia: iya (sambil tetep nyapu)
Gue: (Masuk kedalam kamar, baru mau merebahkan diri, volume televisi nyaring lagi bahkan lebih keras daripada sebelumnya. Gue keluar kamar lagi. FYI kamar gue tepat disamping ruang tengah yang hanya terpisahkan triplek tipis, parahnya lagi tu tv nyandar alias nempel ditriplek itu). Mbak saya kecilin ya?? aku mau tidur soalnya, belum tidur semaleman.
Dia: Matiin ajah TVnya
Gue matiin tv trus masuk kamar lagi, belum berbaring dikasur gue denger si mbak diluar sedang ngomong. Dari dalem kamar gue nyaut
Gue: Apa mbak??Mbak ngomong sama saya a? (Gue keluar kamar)
Mbak: *&%^#$@!*^^&%$#$%^ (didepan kamar gue)
Saat pintu terbuka, didepan kamar gue. Ga kusangka dia mengayunkan sapu yang dipegangnya kekepala gue. Gue tangkis dia mencoba mencakar muka gue, gue tangkis lagi dia menjambak rambut gue. Dia berkali-kali memukul gue dengan sapu yang dia pegang, dan berkali-kali pula gue nangkis sambil mundur dan naik keatas kasur. Gue terpojok disana, teman2 kos gue mulai ribut mencoba memisahkan gue dan menariknya dari kamar gue. Herannya tiga orang teman gue yang lain ga mampu narik dia keluar dari kamar gue. Gue masih sibuk nangkis pukulan dia dikepala gue.

Bapak kos dateng, dia memanggil kita berdua kekediaman pribadinya untuk diinterogasi. MUka gue kucel banget lengkap dengan tampang kusutnya saking sebelnya gue. Dia menjawab semua pertanyanaan bapak kos dengan tangan manisnya, gue cuma menjawab pertanyaan bapak kos dengan seperlunya saja. Badan gue mulai terasa perih semua, beberapa bagian dari lengan dan muka gue tergores. Secara kuku dia kanan kiri panjang semua. Diakhir interogasi bapak kos menyuruh kita untuk bersalaman, aq menerima dengan setengah hati, dia menjabat tngan gue dengan tersenyum manis.

TO BE CONTINUED
Continue reading →